Nasehat Elang Pada Anaknya Karya Muhamad Iqbal diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M


Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas bagi sesame elang

Dengan segenggam sayap, masing masing memiliki hati singa

Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar saja

Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung meliwis dan pipit

Kecuali jika kau ingin melatih kepandaian memburu

Adalah hina, pengecut, tanpa berusaha mengeram

Membersihkan paruh kotor dengan mengambil makanan dari tanah

Elang tolol yang meniru cara hidup burung pipit yang pemalu

Akan menjumpai nasib malang sebab ialah yang akan menjadi mangsa buruanya

Ku tahu banyak elang yang jatuh dalam debu di mata mangsanya

Oleh karena mereka memilih jalan hidup burung pemakan gandum

Peliharalah martabatmu hingga hidupmu bahagia

Selalulah geram, keras, berani dan kuat dalam perjuangan hidup

Biarlah ayam hutan yang malang punya tubuh indah dan langsing

Bangunlah dirimu kokoh seteguh tanduk rusa jantan

Apapun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana disini

Dating dari hidup yang penuh keberanian, kegiatan dan kecermatan

Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya

Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat kilat bagai manikam

Jangan hilang diri dalam pengembaraan seperti domba dan kerbau

Jadilah dirimu seperti nenek moyangmu semenjak dahulu

Kuingat dengan baik betapa orang tuaku senantiasa menasehati begitu

“jangan bangun sarangmu di dahan pohon” ujar mereka

“kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan ladang manusia

Surge kita di puncak puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang

Bagi kita haram menjemput bulir bullir jelai dari tanah

Sebab tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas

Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi

Dimataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi

Bagi elang ladang buruanya adalah karang dan batu jurang

Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakarnya

Kau adalah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin

Keturunan paling murni dari burung garuda

Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau

Tanpa mengenal takut ia akan membelalakan matanya

Terbangmu pasti dan megah seperti terbang malaikat

Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung

Di bawah kolong langit yang luas ini, kau tinggal

Martabatmu terangkat oleh kekuatan, sasaran apapun tak ditampik oleh matamu

Kau tidak boleh meminta makanan dari tangan orang lain kapanpun saja

Baik-baiklah kau membawa diri dan dengarkan selalu nasihat yang baik dan luhur 


Komentar

Ricuvani mengatakan…
Keren gann. Sukses selalu. Sesama pecinta puisi heheh