Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas bagi sesame elang
Dengan segenggam sayap, masing masing memiliki hati singa
Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar
saja
Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung meliwis dan pipit
Kecuali jika kau ingin melatih kepandaian memburu
Adalah hina, pengecut, tanpa berusaha mengeram
Membersihkan paruh kotor dengan mengambil makanan dari tanah
Elang tolol yang meniru cara hidup burung pipit yang pemalu
Akan menjumpai nasib malang sebab ialah yang akan menjadi
mangsa buruanya
Ku tahu banyak elang yang jatuh dalam debu di mata mangsanya
Oleh karena mereka memilih jalan hidup burung pemakan gandum
Peliharalah martabatmu hingga hidupmu bahagia
Selalulah geram, keras, berani dan kuat dalam perjuangan
hidup
Biarlah ayam hutan yang malang punya tubuh indah dan
langsing
Bangunlah dirimu kokoh seteguh tanduk rusa jantan
Apapun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana disini
Dating dari hidup yang penuh keberanian, kegiatan dan kecermatan
Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya
Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat kilat bagai manikam
Jangan hilang diri dalam pengembaraan seperti domba dan
kerbau
Jadilah dirimu seperti nenek moyangmu semenjak dahulu
Kuingat dengan baik betapa orang tuaku senantiasa menasehati
begitu
“jangan bangun sarangmu di dahan pohon” ujar mereka
“kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan ladang
manusia
Surge kita di puncak puncak gunung, gurun luas dan tebing
jurang
Bagi kita haram menjemput bulir bullir jelai dari tanah
Sebab tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak
terbatas
Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi
Dimataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi
Bagi elang ladang buruanya adalah karang dan batu jurang
Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakarnya
Kau adalah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin
Keturunan paling murni dari burung garuda
Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau
Tanpa mengenal takut ia akan membelalakan matanya
Terbangmu pasti dan megah seperti terbang malaikat
Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung
Di bawah kolong langit yang luas ini, kau tinggal
Martabatmu terangkat oleh kekuatan, sasaran apapun tak
ditampik oleh matamu
Kau tidak boleh meminta makanan dari tangan orang lain
kapanpun saja
Baik-baiklah kau membawa diri dan dengarkan selalu nasihat yang baik dan luhur

Komentar